Seminar Keprofesian Teknik Kimia 2021: Level Up Your Skills in Chemical Engineering Industry

Pada Sabtu (2/10/2021), Divisi Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Universitas Katolik Parahyangan (HMPSTK UNPAR) 2021 mengadakan kegiatan Seminar Keprofesian Teknik Kimia 2021 bertema “Level Up Your Skills in Chemical Engineering Industry” yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan Seminar Keprofesian Teknik Kimia bertujuan untuk memberikan informasi bagi peserta seminar terutama mahasiswa tingkat pertama mengenai pembelajaran dan skills, baik hard skill maupun soft skill yang diperlukan selama proses perkuliahan di jurusan Teknik Kimia (TK) serta prospek kerja sarjana TK secara luas. Seminar Keprofesian Teknik Kimia 2021 dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pembawaan materi oleh pembicara dan sesi Alumni’s talk. Sesi pertama dibawakan oleh Anifah selaku Performance Manager di Danone serta Rhesa Avila Zainal selaku CEO dan Co-Founder of Power Chemical Services, dengan moderator Dicky Joshua Pesireron. Untuk sesi kedua dibawakan oleh alumni TK UNPAR, yaitu Michael Gunawan (angkatan 2014) dan Metha Armelita (angkatan 2016).

Kegiatan diawali dengan doa pembuka dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Yansen Hartanto, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi TK UNPAR, Audrey Budiawan selaku Ketua HMPSTK periode 2021, dan Yohana Oktaviani selaku Ketua Seminar Keprofesian Teknik Kimia 2021.

Future of Jobs: Chemical Engineering Graduate, Are You Ready?

Sesi ini dibawakan oleh Anifah yang menjelaskan bahwa lulusan TK mempunyai prospek kerja yang sangat luas dan tidak hanya terbatas pada bidang kimia saja, tetapi juga pada bidang non kimia. “Kita harus memilih pekerjaan yang dapat membuat kita nyaman agar tidak merasa tertekan selama menjalani pekerjaan tersebut, karena kebiasaan perkuliahan kita yang term-expert mengakibatkan kita berpikir tentang peluang kerja lulusan TK hanya berada di industri-industri tertentu seperti oil and gas,” ujar Anifah. Pada kenyataannya, tujuh dari sepuluh alumni TK UI yang lulus pada tahun 2011 bekerja di start-up e-commerce.

Perkembangan teknologi membuat digitalisasi dan lingkup pekerjaan ramah lingkungan sangat diutamakan. Oleh karena itu, Anifah menjelaskan bahwa para mahasiswa TK harus terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuan yang berada dalam dirinya tanpa batas dengan mengikuti kegiatan, seperti organisasi, perlombaan, internship, short course, dan coaching program. Mahasiswa pun dapat mempelajari kemampuan dan pengetahuan tersebut secara mandiri dengan berbagai macam media yang disediakan oleh perkembangan teknologi, seperti LinkedIn, Google, YouTube, podcast, dan lain-lain. Selain itu, untuk seorang fresh graduate, mereka harus dapat membuat Curriculum Vitae (CV) dengan baik, di mana mereka harus menyajikan skill serta pengalaman yang sesuai dengan posisi yang ingin dilamar dalam suatu perusahaan dan menarik agar dapat dilihat oleh perusahaan tersebut.

Chemical Engineering and What We Can Do For The World with It

Sesi pertama dilanjutkan oleh Rhesa Avila Zainal yang menjelaskan bahwa sebagian besar dari kehidupan sehari-hari yang ada di sekitar manusia adalah produk seorang insinyur TK di beberapa titik siklus hidupnya. Kecakapan ilmu dalam diri seorang lulusan TK dibutuhkan agar dapat mendesain pabrik untuk proses kimia dan produk kimia, mengembangkan teknologi yang digunakan, serta menyediakan pilihan bahan yang lebih sustainable bagi industri maupun masyarakat umum. Operasi industri merupakan hal yang penting untuk masa depan dunia sehingga diperlukan upaya untuk memperkuat keseimbangan antara pertumbuhan dan lingkungan yang berkelanjutan, hal ini biasa disebut juga sebagai keberlanjutan industri. Rhesa mengungkapkan, “Saya menggunakan ilmu TK untuk melindungi lingkungan dan melawan industri-industri yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.” Beliau pun memberikan tips kepada para peserta untuk menentukan tujuan hidup, mempertajam pikiran melalui berbagai aktivitas, bergabung dengan organisasi mahasiswa, dan menemukan mentor yang sesuai untuk mencapai mimpi para peserta selama menjalani kehidupan sebagai mahasiswa TK. “Saya mempunyai banyak mentor, tetapi hanya beberapa dari mentor saya yang sesuai dengan visi dan misi saya sehingga kalian harus dapat memutuskan untuk memilih mentor yang tepat agar dapat membimbing kalian sesuai tujuan kalian masing-masing”, tutur Rhesa. Selain itu, beliau memberikan saran kepada para peserta untuk mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang dapat membantu selain pengetahuan dari mata kuliah TK, seperti membaca banyak buku, mengikuti trend industri yang paling baru, membuat keputusan bukan hanya berdasarkan intuisi, tetapi juga berdasarkan data, dan selalu berpikir tentang bagaimana cara meningkatkan suatu hal.

Kegiatan pada sesi pertama ditutup dengan sesi tanya jawab, penyerahan plakat kepada kedua pembicara oleh Yohana, sesi foto bersama, pengisian survei, dan kata penutup.

Alumni’s Talk

Sesi kedua diawali dengan perkenalan alumni oleh moderator kepada para peserta dan dilanjutkan dengan sesi sharing yang dibawakan oleh kedua alumni TK UNPAR. Metha Armelita menceritakan pengalamannya selama berorganisasi di perkuliahan, seperti menjadi Delegasi Tanzania di International Model United Nations Association (IMUNA), asisten laboratorium, serta aktif dalam HMPSTK UNPAR dan Lembaga Kepresidenan Universitas Katolik Parahyangan (LKM UNPAR). Kemudian, Metha juga membagikan pengalamannya sebagai lulusan TK yang melanjutkan karirnya sebagai Business Analyst di Astra. ”Lulusan TK akan melatih pribadi kita menjadi seorang fast learner dengan cara berpikir kita yang selalu terlatih dan hal itu terbukti dari pengalaman saya ketika bekerja”, tutur Metha. Michael Gunawan menjelaskan pengalamannya yang mempunyai segudang prestasi di bidang akademik, seperti menjadi runner up di perlombaan Plant Design Project,  meraih penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi dari dekan dan rektor UNPAR, serta mempunyai hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Engineering and Technological Sciences pada 2021. Kemudian, beliau juga menceritakan perjalanan dirinya hingga dapat bekerja sebagai Special Project Coordinator di MBCC group. Michael menjelaskan, ” Ciri khas dari lulusan TK adalah dapat beradaptasi dengan cepat karena dalam dunia pekerjaan, cara berinteraksi dengan orang lain sangat diutamakan.” Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, penyerahan plakat kepada narasumber oleh Yohana, dan sesi foto bersama. (Giuseppe, ed : ARA, JNS)