Chemical Business Development: Kompetensi baru untuk mahasiswa Teknik Kimia

Sumber gambar: Instagram @tkunparofficial

Program Studi Sarjana Teknik Kimia membuka program Chemical Business Development (CBD), sebagai peminatan (minor) lulusan Sarjana Teknik Kimia mulai tahun akademik 2021 – 2022.  Ini berarti, mahasiswa Teknik Kimia dapat lulus dengan kompetensi tambahan dasar-dasar bisnis jika memilih program CBD atau kompetensi teknik kimia yang lebih khusus/mendalam jika memilih program general chemical engineering. Berikut wawancara Majalah Parahyangan dengan Dr. Budi Husodo Bisowarno yang merupakan tim pengembangan peminatan mengenai CBD ini.

Apa yang mendasari adanya CBD ini?

Kami menjelaskan dulu apakah yang dimaksud dengan CBD. Business development menjadi penting untuk survival dan pengembangan usaha/bisnis di tengah kompetesi yang makin tajam. Business development bertujuan meningkatkan value suatu bisnis, bukan hanya dalam bentuk uang/cash/omset/aset tapi juga jumlah dan kepercayaan relasi bisnis, penguasaan dan segmentasi pasar, termasuk brand/citra bisnisnya. Sebuah usaha jangka panjang yang membutuhkan kejelian dan pengalaman mengemban tanggung jawab pengembangan bisnis.

Chemical business development atau pengembangan bisnis di perusahaan/industri kimia membutuhkan kompetensi seorang Sarjana Teknik Kimia. Anda bisa cek ini pada iklan rekrutmen business developer di industri kimia. Jadi, seorang Sarjana Teknik Kimia dengan kompetensi bisnis amat diperlukan dan menjadi nilai tambah di dunia kerja (bisnis) industri kimia.

Selain alasan kebutuhan dunia kerja di atas, pengembangan CBD ini didasarkan pada track record lulusan teknik kimia, UNPAR yang banyak bekerja di industri kimia tapi bukan sebagai process engineer. Mereka memulai karirnya di bidang-bidang sales, procurement, marketing, quality control, product development, management trainee, dan lainnya; yang membutuhkan dasar-dasar kompetensi bisnis selain tentunya latar pengetahuan industri kimia. Belakangan, beberapa lulusan tersebut berkarir sebagai business developer dan merintis usaha bisnis sendiri berdasar pengalaman kerja sebelumnya.

Bagaimana CBD ini diterapkan dalam proses pembelajaran di perkuliahan? Apakah ada kualifikasi khusus dari tim pengajarnya untuk CBD ini?

Kami memastikan pengembangan dasar-dasar kompetensi bisnis ini melalui program pembelajaran yang komprehensif. Kurikulum akan berisi mata kuliah pilihan yang penting dan relevan seperti marketing, termasuk digital marketing, supply chain management, money management, dan market analysis. Di luar kurikulum, kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan pelatihan/workshop seperti komunikasi, negosiasi dan leadership.

Mahasiswa Teknik Kimia juga mengerjakan tugas penelitian. Khusus mahasiswa CBD, kita merancang tugas penelitian berupa pengembangan produk (kimia) yang diharapkan mempunyai potensi komersial. Ini berarti, mereka harus mulai memahami kebutuhan pasar dan memenuhinya dengan pengembangan produk dari hasil penelitian. Kerja praktek (internship) juga dilaksanakan pada perusahaan/industri kimia terpilih seperti specialty/fine chemical industries, dengan penekanan pada semua aspek bisnis perusahaan, bukan hanya lantai produksi saja.

Untuk tenaga pengajar, kami bekerja sama dengan program studi ekonomi/bisnis di lingkungan UNPAR. Tenaga pengajar juga berasal dari profesional/praktisi, termasuk alumni teknik kimia UNPAR yang bergerak sebagai business development dan menjadi business owner. Ini berarti, pengalaman dan praktek bisnis di industri kimia menjadi kualifikasi khusus untuk pengajarnya.

Apa perbedaan mencolok dengan Jurusan Teknik Kimia yang sudah ada saat ini?

Pembeda utama adalah dasar-dasar kompetensi bisnis yang dirancang dan diajarkan secara komprehensif.  CBD ini akan cocok untuk mahasiswa Teknik Kimia – akan tetap lulus sebagai Sarjana Teknik Kimia – dengan cita-cita bekerja pada beragam bidang bisnis di industri kimia, bukan hanya sebagai process engineer. Sarjana Teknik Kimia ini mungkin saja tertarik mengembangkan usaha/bisnis sendiri, setelah memahami, mengalami, dan berkarir sebagai chemical business developer.

Hal ini berbeda dengan Sarjana Teknik Kimia pada umumnya yang bekerja sebagai process engineer dalam proses produksi, process scientist (peneliti) dan process designer.

Apakah CBD ini mirip seperti program Diploma IV yang lebih banyak menekankan praktek daripada teori?

Program CBD ini tetap mengikuti kurikulum program Sarjana Teknik Kimia, sesuai dengan kurikulum yang diakreditasi oleh lembaga nasional (BANPT).  Tugas Penelitian, Kerja Praktek dan mata kuliah pilihan menjadi pembeda, silahkan diperhatikan kembali jawaban untuk nomor 2 terkait proses pembelajarannya.

Apa ada prasyarat khusus bagi calon mahasiswa yang mau mengambil CBD?

Kami berharap peluncuran CBD ini mendapat respon dan menarik talenta terbaik, para calon mahasiswa dengan kemampuan akademik dan mempunya gairah untuk mengembangkan bisnis pada industri kimia.

Bagaimana tanggapan dari pihak eksternal terkait pembukaan peminatan CBD ini?

Kami membuat 2 (dua) kali focus group discussion dengan para alumni Teknik Kimia. Mereka menyambut baik dan mendukung program CBD yang dinilai menjawab kebutuhan dan sesuai profil alumni.

Ada yang memulai wirausaha dengan menjual chemicals and related products, dengan technical support untuk memastikan berkinerja dalam mengatasi persoalan. Banyak wirausaha yang berkembang dengan membuat products, seperti cat dan pelapis, aneka plastik, food and beverage, fragrance, minyak aromatik dan lainnya sesuai dengan pesanan pelanggan. Ada wirausaha bergerak di bidang pembuatan peralatan proses, seperti tangki dan boiler

Sejumlah alumni dan professional juga mendukung dengan kesediaan menjadi pengajar di program CBD pada waktunya nanti.

Bagaimana prospek lulusan dari CBD ini nanti? Dan apa harapan yang ingin dicapai dengan adanya CBD ini?

Sarjana Teknik Kimia yang mengikuti program CBD diharapkan mempunyai pemahaman dan dasar-dasar kompetensi bisnis khususnya di bidang industri kimia. Kompetensi ini akan memperluas prospek, peluang dan karir kerja di berbagai bidang bisnis pada industri kimia.

Kami mempunyai harapan besar untuk CBD ini. Industri kimia sebagai salah satu industri prioritas di Indonesia diharapkan terus berkembang maju, mandiri dan mempunyai pasar kokoh baik di dalam maupun luar negeri. Lulusan Sarjana Teknik Kimia, UNPAR dicita-citakan mempunyai peran besar, baik sebagai process engineer maupun menangani aspek-aspek bisnis dari industri kimia tersebut. ***(UP)

Sumber tulisan: Majalah Parahyangan Vol. VIII No. 3 (2021)